arti lagu midnight

Lagu pembuka album “Midnights” yang berjudul “Lavender Haze” sebenarnya adalah ungkapan perasaan Taylor Swift terhadap kekasihnya, Joe Alwyn. Dalam lagu ini, Swift seperti mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Joe yang selalu ada di sampingnya, menghadapi segala lika-liku dalam hidupnya.

Awalnya, Taylor terinspirasi oleh istilah “Lavender Haze” setelah menonton serial Mad Men. Istilah ini populer di era 1950-an dan menggambarkan keindahan dalam romantisme yang mendalam.

Namun, di era itu, perempuan di Amerika Serikat sering kali dianggap sebagai warga kelas kedua. Mereka sering kali dianggap lemah dan diharapkan hanya untuk menjadi istri dan ibu rumah tangga. Hal ini juga menjadi kritik dalam lirik lagu Taylor, karena ia merasa terbebani oleh harapan sosial untuk menikah hanya karena menjalani hubungan komitmen jangka panjang dengan Joe.

Sebelum bersama Joe, Taylor sering dijuluki sebagai playgirl karena hubungan asmara yang ia jalani seringkali tidak bertahan lama. Jadi, “Lavender Haze” bukan hanya lagu cinta biasa, tapi juga merupakan kritik sosial yang mendalam dari Taylor Swift.

Terjemahan Lagu Midnight Taylor Swift

Simak terjemahan lirik lagu “Midnight Rain” dari Taylor Swift berikut ini. 

Rain

Hujan

He wanted it comfortable, I wanted that pain

Dia menginginkan hal yang nyaman, aku menginginkan rasa sakit itu

He wanted a bride, I was making my own name

Dia menginginkan pengantin, aku membuat namaku sendiri

Chasing that fame, he stayed the same

Mengejar ketenaran itu, dia tetap sama

All of me changed like midnight

Semua dalam diriku berubah seperti tengah malam

My town was a wasteland

Kotaku adalah gurun

Full of cages, full of fences

Penuh kandang, penuh pagar

Pageant queens and big pretenders

Ratu kontes dan orang yang berpura-pura besar

But for some, it was paradise

Tetapi bagi sebagian orang, itu adalah surga

My boy was a montage

Anak laki-lakiku adalah montase

A slow-motion, love potion

Gerakan lambat, ramuan cinta

Jumping off things in the ocean

Melompat dari hal-hal di laut

 

I broke his heart ‘cause he was nice

Aku menghancurkan hatinya karena dia baik

He was sunshine, I was midnight rain

Dia adalah sinar matahari, aku adalah hujan tengah malam

He wanted it comfortable, I wanted that pain

Dia menginginkan hal yang nyaman, aku menginginkan rasa sakit itu

He wanted a bride, I was making my own name

Dia menginginkan pengantin, aku membuat namaku sendiri

Chasing that fame, he stayed the same

Mengejar ketenaran itu, dia tetap sama

All of me changed like midnight

Semua diriku berubah seperti tengah malam

 

It came like a postcard

Itu datang seperti kartu pos

Picture perfect shiny family

Gambar keluarga berkilau yang sempurna

Holiday peppermint candy

Permen peppermint liburan

But for him, it’s every day

Tapi baginya, itu setiap hari

So I peered through a window

Jadi aku mengintip melalui jendela

A deep portal, time travel

Portal yang dalam, perjalanan waktu

All the love we unravel

Semua cinta yang kita urai

And the life I gave away

Dan hidup yang kuberikan

 

’Cause he was sunshine, I was midnight rain

Karena dia adalah sinar matahari, aku adalah hujan tengah malam

He wanted it comfortable, I wanted that pain

Dia menginginkan hal yang nyaman, aku menginginkan rasa sakit itu

He wanted a bride, I was making my own name

Dia menginginkan pengantin, aku membuat namaku sendiri

Chasing that fame, he stayed the same

Mengejar ketenaran itu, dia tetap sama

All of me changed like midnight rain

Semua diriku berubah seperti hujan tengah malam

 

He wanted it comfortable, I wanted that pain

Dia menginginkan hal yang nyaman, aku menginginkan rasa sakit itu

He wanted a bride, I was making my own name

Dia menginginkan pengantin, aku membuat namaku sendiri

Chasing that fame, he stayed the same

Mengejar ketenaran itu, dia tetap sama

All of me changed like midnight

Semua diriku berubah seperti tengah malam

 

You might also like 

Kamu mungkin juga menyukai

I guess sometimes we all get

Aku kira kadang-kadang kita semua mendapatkan

Just what we wanted, just what we wanted

Hanya apa yang kita inginkan, hanya apa yang kita inginkan

And he never thinks of me

Dan dia tidak pernah memikirkanku

Except for when I’m on TV

Kecuali ketika aku di TV

 

I guess sometimes we all get

Aku kira kadang-kadang kita semua punya

Some kind of haunted, some kind of haunted

Semacam berhantu, semacam berhantu 

And I never think of him 

Dan aku tidak pernah memikirkan dia

Except on midnights like this

Kecuali di tengah malam seperti ini

(Midnights like this, midnights like this)

(Tengah malam seperti ini, tengah malam seperti ini)

About Admin

My interests in pop culture, films, series, and Korean dramas inform and give my content a unique perspective. In my spare time, you can find me enjoying casual gaming, like Pokemon Go and Candy Crush.

Similar Posts